Penyu Hijau, Spesies Purba yang Terancam Punah

Penyu Hijau, Spesies Purba yang Terancam Punah

Penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan salah satu jenis penyu tertua selain penyu belimbing. Mereka telah ada sejak 110 juta tahun yang lalu, dimana dinosaurus masih hidup di pada zaman tersebut. Penyu hijau tetap bertahan terhadap perubahan iklim yang menjadi salah satu penyebab dinosaurus punah.

Namun, kini keberadaanya di alam kian mengkhawatirkan karena berbagai macam permasalahan. Ancaman yang paling besar bagi penyu hijau di seluruh dunia adalah manusia itu sendiri. Berkurangnya habitat penyu untuk bersarang akibat pembangunan daerah pesisir yang berlebihan, penangkapan penyu hijau untuk diambil daging, kulit, telur dan cangkangnya, polusi sepanjang pantai pendaratan, serta perubahan iklim membuat populasi penyu terus menurun.

Asal Nama

Banyak orang salah mengira penyu hijau diberi nama berdasarkan cangkangnya. Nama mereka sebenarnya didapat dari warna lemaknya yang hijau. Lemak yang dimaksud adalah lemak di bawah karapasnya (cangkang). Lemak tubuh ini bukanlah sesuatu yang dapat dilihat secara langsung, melainkan berada di antara organ dan cangkangnya. Warnanya menjadi hijau karena tumbuhan yang dikonsumsi dalam makanan mereka. Selain itu, nama umum alternatifnya adalah ‘penyu hitam’ yang mengacu pada karapasnya yang berwarna hitam zaitun.

Ciri Fisik

Penyu hijau paling mudah dikenali dari cangkang atasnya. Cangkangnya menutupi sebagian besar tubuh hewan, kecuali sirip dan kepalanya. Terlepas dari namanya, cangkang penyu hijau tidak selalu berwarna hijau. Cangkang halus berbentuk hati dapat berupa perpaduan berbagai warna, antara lain coklat, zaitun, abu-abu, atau hitam. Bagian bawahnya berwarna putih kekuningan. Kepala penyu hijau memiliki corak coklat dan kuning.

Penyu hijau memiliki anggota badan seperti dayung yang disebut sirip yang memungkinkan penyu bergerak dengan cepat dan mudah di dalam air. Hewan yang padat dan berat ini dapat mencapai panjang tiga hingga empat kaki dan berat hingga 300 hingga 350 pon (136 hingga 159 kilogram). Meski berukuran besar, mereka tetap bukan penyu terbesar di dunia julukan tersebut diberikan kepada penyu belimbing .

Habitat

Penyu hijau ditemukan di seluruh dunia di perairan laut subtropis dan tropis yang hangat, dan bersarang terjadi di lebih dari 80 negara. Ada populasi dengan warna dan corak berbeda di Samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik. Meskipun tidak dipahami dengan baik, penyu ini bermigrasi tinggi dan melakukan pergerakan dan migrasi yang kompleks.

Samudera Hindia merupakan rumah bagi populasi penyu hijau terbesar yang bersarang di mana pun, khususnya di pulau-pulau samudera di barat daya dan di pulau-pulau di Asia Tenggara. Banyak dari populasi ini kini pulih setelah eksploitasi besar-besaran pada abad terakhir yang secara drastis mengurangi populasi mereka. Namun, beberapa populasi masih mengalami penurunan. Penyu hijau adalah salah satu spesies penyu laut yang paling banyak tersebar dan paling umum di Samudera Hindia.

Jenis Makanan Berdasarkan Masa Hidup

Pola makan penyu hijau berubah secara signifikan selama masa hidupnya. Ketika mereka masih remaja, mereka mulai menjadi omnivora, memakan hewan dan tumbuhan. Begitu mereka mencapai usia dewasa, mereka menjadi herbivora dan hanya memakan tumbuhan selama sisa hidup mereka. Rahangnya yang bergerigi beradaptasi dengan baik untuk merobek dedaunan seperti lamun yang bersama dengan alga menjadi makanan utama mereka.

Penyu hijau yang memakan lamun tersebut juga dapat bermanfaat untuk regenerasi lamun. Tumbuhan laut ini bermanfaat bagi ikan agar telurnya terlindungi dan tidak terbawa arus air. Penyu hijau turut membantu menyebarkan benih-benih lamun saat mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Perkembangbiakan

Penyu hijau mencapai kematangan seksual pada usia antara 20 hingga 50 tahun. Mereka melakukan migrasi dengan jarak yang sangat jauh dari ruaya pakan hingga ke habitat peneluran, yang juga merupakan tempat kelahiran mereka. Penyu hijau jantan dapat kawin setiap tahun, namun penyu hijau betina hanya dapat kawin dalam setiap dua tahun hingga empat tahun sekali.

Penyu hijau betina membuat sarang di malam hari. Sarang itu digali dengan menggunakan flipper (kaki dayung) bagian belakangnya. Dalam satu sarang dapat ditemukan 100 hingga 200 butir telur yang akan menetas dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan. Suhu sangat menentukan jenis kelamin tukik atau bayi penyu. Betina akan lahir jika suhu telur tinggi dan jantan jika suhu telur rendah.

Jika tukik-tukik ini dapat selamat dari masa yang berbahaya ini, maka mereka dapat hidup hingga umur 80-90 tahun.

Konservasi

Penyu hijau adalah spesies langka yang diperkirakan mengalami penurunan populasi sebesar 90 persen selama setengah abad terakhir. Faktor-faktor pada pembahasan sebelumnya, menjadi ancaman yang serius bagi penyu hijau. Selain itu, polusi cahaya di dekat lokasi bertelur di pantai menimbulkan risiko bagi tukik penyu yang mungkin akan kebingungan dan merangkak ke arah cahaya alih-alih pergi ke laut.

Penyu hijau merupakan satwa dilindungi Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sesuai dengan Pasal 21 ayat 2 huruf a, bahwa setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.

Pelakunya dapat dihukum dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak seratus juta rupiah. Menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), penyu hijau dianggap sebagai spesies yang terancam.

Penulis : Lingga Heru