Wilayah Indonesia timur merupakan surga burung-burung dengan warna yang menarik perhatian masyarakat. Banyak burung yang memiliki warna-warni yang menarik, seperti pada bangsa Psittaciformes dan Passeriformes. Keindahannya, tidak asing lagi di mata dan telinga masyarakat pecinta koleksi burung-burung eksotis.
Warna burung-burung terlihat cantik dan menawan, suaranya terdengar indah dan syahdu. Salah satunya cendrawasih botak (Cicinnurus respublica).
Morfologi dan perilaku
Cendrawasih botak masuk dalam bangsa Passeriformes. Ciri khasnya kakinya memiliki empat jari dengan tiga jari ke arah depan dan satu ke arah belakang.
Kaki burung ini berwarna biru gelap dengan warna biru pucat di atas kepala dan dibelah oleh garis-garis hitam tipis. Leher belakangnya memiliki warna kuning dan sayapnya memiliki warna merah hingga hitam untuk burung jantan.
Bagian mulutnya berwarna hijau muda dengan ekor yang sangat unit bentuknya. Seperti pada foto, ekornya melengkung ke atas.
Sementara cendrawasih botak betina memiliki warna seperti pada burung hutan pada umumnya. Warnanya kecokelatan dengan mahkota biru muda di kepalanya.
Burung ini memiliki dimorfisme seksual, yaitu perbedaan ciri fisik pada jantan dan betina. Burung jantan memiliki warna tubuh yang bisa menarik perhatian.
Wajar saja pejantan memiliki warna yang indah. Fungsi dari warna burung cendrawasih jantan untuk memikat betina hingga akhirnya melakukan perkawinan.
Menurut pengamatan Maurits Kafiar, konservasionis muda dari Fauna & Flora International- Indonesia Programme, Cendrawasih suka sekali membersihkan lantai hutan yang akannya menjadi area menarinya. Apakah sikap bersih ini juga yang menjadi daya tarik betina kepada pejantan?
Persebaran dan Pakan
Sementara itu, Indonesia memiliki biodiversitas yang begitu melimpah dari ujung selatan di Pulau Sabang hingga ujung timur Papua.
Terlebih lagi Indonesia dilintasi garis katulistiwa. Negara berbentuk kepulauan seperti Indonesia membuat terjadinya spesiasi alopatrik atau pembentukan spesies baru yang terjadi karena adanya pemisah geografis.
Itulah mengapa Indonesia memiliki banyak spesies endemik yang unik seperti salah satunya cendrawasih botak ini.
Burung endemik Papua ini hanya bisa kita temukan di dua tempat yaitu di Pulau Waigeo dan Batanta. Mereka membuat sarang di sekitar hutan dataran rendah sampai area perbukitan. Mulai dari ketinggian 300 – 1.000 m di atas permukaan laut (mdpl).
Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat menjadi habitat asli cendrawasih botak ini berkembang biak dan mencari makan.
Buah-buahan dan beragam serangga kecil, arthropoda dan invertebrata kecil lainnya menjadi pilihan santapan cendrawasih jenis ini setiap harinya.
Status Populasi dan Ancaman
Merujuk situs daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN), cendrawasih botak ini termasuk dalam kategori berisiko hampir terancam. Status konservasinya saat ini belum mengkhawatirkan tetapi tren populasinya terus menurun menurut asesmen Lembaga BirdLife International pada tahun 2021.
Jika kualitas habitat asli terus turun, habitat burung ini akan terdegradasi dan terfragmentasi seiring waktu. Status konservasi burung ini bisa naik sampai punah.
Di sisi lain menurunnya kualitas habitat aslinya, perburuan dan perdagangan secara ilegal masih tetap menjadi ancaman bagi burung-burung eksotis seperti cendrawasih botak ini.
Penulis : A. Zenobia Anwar
Editor : Ari Rikin