Baru 40 Hari Dilepasliarkan Harimau ‘Citra’ Mati

Baru 40 Hari Dilepasliarkan Harimau ‘Citra’ Mati

Animalium.id – Harimau sumatera bernama Citra Kartini ditemukan mati setelah 40 hari dilepasliarkan di zona inti kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Sebelumnya, harimau Citra lahir dan besar di kawasan Suaka Satwa Barumun Nagari (BNWS), Sumatra Utara. Pelepasliaran Citra pertama kali pada 8 Juni 2022. Lalu Citra ditemukan mati pada 19 Juli 2022 di kawasan hutan wilayah Desa Baru Lempur, Kabupaten Kerinci.

Mengutip berbagai sumber, sebelum mati, harimau Citra sudah beberapa kali memasuki area pemukiman sejak Juni lalu. Hal tersebut berdasarkan laporan warga, 9 ekor anjing dan ternak milik mereka dimangsa harimau. Warga pun geger dan ketakutan terkait peristiwa tersebut.

Oleh sebab itu, Balai Besar TNKS bekerja sama dengan Balai Besar KSDA Sumatra Utara, BKSDA Jambi dan Fauna Flora International-Indonesia Programme (FFI-IP) melakukan kegiatan patroli di sekitar kawasan TNKS. Patroli tepatnya di Desa Renah Kayu Embun dan sekitar Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh. Tujuannya untuk melakukan pencegahan terjadinya konflik satwa liar.

Selanjutnya pada 28 Juni 2022, mereka memutuskan memasang kandang evakuasi harimau Citra. Kemudian pada 30 Juni 2022, pemasangan kamera trap juga mereka lakukan untuk memantau pergerakan harimau Citra dan satwa lainya di lokasi tersebut.

Data GPS collar harimau Citra terpantau tidak ada pergerakan sama sekali pada tanggal 17-18 Juli 2022. Selanjutnya Tim Tiger Protection Conservation Unit BBTNKS langsung bergerak ke titik gps terakhir harimau Citra pada keesokan harinya. Sekitar pukul 13.11 waktu setempat pada 19 Juli 2022 harimau Citra ditemukan mati. Letaknya pada posisi 800 meter dari batas kawasan TNKS dan langsung aparat terkait evakuasi ke kantor BBTNKS.

Harimau Sumatera Citra Alami Sepsis

Atas kematian Citra, tim dokter pun mengautopsinya. Hasilnya Citra terdiagnosona mengidap sepsis. Sebuah kondisi dimana seluruh organ tubuh mengalami perdarahan dengan kepucatan pada selaput organnya. Serta adanya peradangan pada hati, ginjal, paru, pembesaran jantung, kekurangan cairan tubuh dan anemia akut.

Tim dokter hewan melakukan autopsi pada Citra Kartini. Foto: ksdae.menlhk.go.id

Selanjutnya beberapa sampel organ tim dokter kirim ke Balai Veteriner Bukit Tinggi untuk uji laboratorium guna mengetahui penyebab pasti kematian.

Citra Kartini lahir dan besar di kawasan Suaka Margasatwa Barumun Nagari pada 8 Desember 2018 bersama dengan saudaranya Surya Manggala. Induknya “Gadis” merupakan seekor harimau yang berhasil aparat selamatkan dari jerat jaring pada tahun 2017 di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG). Sedangkan ayahnya “Monang” merupakan pejantan yang terselamatkan dari jerat di daerah Parmonangan, Sumatra Utara pada tahun 2018.

Masih berdasarkan berbagai sumber, pelepasliaran harimau Citra Kartini merupakan yang pertama kalinya bagi harimau sumatera yang lahir dan besar di penangkaran. Ia dan saudaranya dilepasliarkan pada usia 3,5 tahun. Harimau Citra juga sejumlah pihak klaim sudah mendapatkan pola asuh alami dari induknya, dan telah teramati secara rutin melalui cctv di BNWS.

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Sumber: Berbagai Sumber