Mengulas Fakta Unik tentang Ikan Lamprey, Si Parasit Bawah Laut

Mengulas Fakta Unik tentang Ikan Lamprey, Si Parasit Bawah Laut

Ikan lamprey (Petromyzon marinus) adalah jenis ikan parasit yang ditemukan di lautan Atlantik dan Arktik, dan termasuk ke dalam kelompok Cyclostomes bersama dengan hagfish. Meski berwujud mirip belut, ikan ini memiliki mulut yang mirip pengisap dan menggunakan gigi-gigi yang tajam untuk melubangi kulit ikan yang besar.

Memiliki panjang hingga 1,2 meter dan berat hingga 2,3 kg, ikan lamprey dapat menempel pada ikan lain dan menghisap darah serta cairan ikan tersebut.

Lamprey mempunyai tujuh lubang insang terpisah yang sejajar di belakang mata pada kedua sisi kepala, menjadikannya tampak seperti memiliki delapan mata. Hal tersebut membuat ikan lamprey memiliki daya tarik tersendiri bagi para peneliti dan penggemar biologi laut di antara banyak keindahan dunia bawah laut yang misterius.

Ikan lamprey memiliki beberapa fakta unik yang menarik, diantaranya:

Fosil Hidup

Salah satu jawless fish ini hidup sejak kurang lebih 360 juta tahun yang lalu. Hal ini dicirikan dari perilaku makan menggunakan cakram suctorial bergigi serta siklus hidupnya yang dimulai dari tahap larva ammocoete, metamorf, dan dewasa.

Ikan lamprey juga memiliki kemiripan kuat dengan material fosil awal dan bentuknya yang relatif tidak berubah selama jutaan tahun evolusi. Karena hal ini, ikan lamprey menjadi kelompok vertebrata yang menarik dan penting dalam studi evolusi vertebrata.

Gaya Hidup Parasit

Ikan lamprey adalah hewan parasit yang menggunakan mulut cakramnya untuk memakan. Mereka menempelkan mulut cakram mereka ke tubuh ikan yang lebih besar, kemudian melubangi atau mengikis kulit ikan tersebut dengan gigi-giginya yang tajam.

Setelah itu, lamprey akan menghisap darah dan cairan tubuh ikan tersebut. Karena cara makannya yang mirip dengan vampir, lamprey sering disebut sebagai “vampir laut” atau “vampirnya para ikan”. Beberapa juga menggambarkannya sebagai binatang dengan mulut seperti vacuum cleaner.

Makanan Unik

Sebagai ikan parasit, ikan lamprey memakan darah ikan lain (hematophagous). Artinya, mereka telah mengekstraksi banyak darah dari ikan lain. Beberapa jenis lamprey ditemukan menjadi parasit pada kelompok elasmobranchii seperti hiu dan pari, yang secara alami memiliki kadar urea tinggi dalam darahnya. Pada ikan yang lebih kecil, ikan lamprey dapat melukai atau bahkan membunuh inangnya.

Bertelur di Sungai

Lamprey hidup di sungai dan lautan. Mereka mengulangi siklus reproduksi dan kematiannya sama seperti ikan anadromous lain.

Ketika lamprey kembali ke sungai, jantan dan betina berenang bersama-sama. Saat arus sungai deras, mereka menempel pada batu dengan cara menghisapnya, sehubungan dengan nama “lamprey” yang berasal dari kata Latin “lampetra“, terdiri dari “lambere” yang berarti menjilat, dan “petra” yang berarti batu.

Ikan lamprey jantan akan membuat cekungan di dasar sungai sebagai tempat bertelur ikan betina, dengan jumlah telur yang dihasilkan berkisar antara 35.000 hingga 100.000 butir. Setelah selesai, ikan lamprey kemudian akan mati segera setelahnya.

Pada lingkungan air tawar tersebut lamprey tidak menjadi parasit karena mereka berhenti makan ketika bermigrasi. Setelahnya, lamprey laut yang menetas akan menggali sedimen dasar sungai dan menyaring makanan pada detritus sebelum akhirnya pergi ke lautan dan hidup secara parasit pada organisme lain.

Tidak Berbahaya Bagi Manusia

Meskipun ikan lamprey menyukai darah, mereka tidak berbahaya bagi manusia. Cakram mulut dengan beberapa gigi pada lamprey dirancang untuk menempel pada inang ikan, bukan manusia. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa lamprey bisa saja menempel pada manusia. Lamprey dapat salah mengira manusia sebagai ikan, misalnya ketika di air yang gelap atau keruh. Namun, mereka tidak berniat memakan darah manusia atau membahayakan manusia.

Penulis: Agahari Lindi