Rajawali Papua, Burung Penguasa Langit Papua

Rajawali Papua, Burung Penguasa Langit Papua

Rajawali Papua, yang secara ilmiah dikenal sebagai Harpyopsis novaeguineae. Burung pemangsa berukuran besar ini tersebar dari semenanjung Papua Indonesia di barat hingga seluruh negara Papua Nugini di timur. Ia dikenal karena penampilannya yang khas, dengan kepala yang menonjol, paruh yang kuat, dan perawakan yang besar. Elang Papua adalah spesies penghuni hutan, biasanya hidup di hutan hujan dewasa, dan memangsa berbagai jenis mangsa, termasuk mamalia dan burung.

Ciri Fisik dan Perilaku
Rajawali papua memiliki panjang sekitar 75 cm (30 inci) dan memiliki ekor yang panjang, kepala yang menonjol, paruh yang kuat, mata yang besar, tubuh yang besar, dan kaki yang sangat memanjang. Bulu hewan ini bagian atas berwarna coklat keabu-abuan dengan bagian bawah berwarna krem, dan jambulnya pendek namun rapat. Rajawali papua ini mengeluarkan suara seperti “uumpph” atau “okh” yang keras, yang konon terdengar sampai ke hutan.

Habitat, Makanan, dan Populasi
Rajawali Papua habitatnya meliputi hutan primer, sekunder, dan pegunungan dengan ketinggian 0 – 3.700 meter di atas permukaan laut. Ia bersifat semi nokturnal, tidak seperti kebanyakan elang. Spesies ini tersebar luas di Papua dan Papua Nugini namun kepadatan populasinya sangat rendah. Makanan utamanya adalah mamalia, termasuk marsupialia dan tikus, namun juga memakan babi, anjing, dan terkadang burung, kadal, dan ular. Populasinya diperkirakan hanya 1.600-2.000 pasang, hal ini tergolong rentan akibat hilangnya habitat dan perburuan.
Rajawali papua memiliki beberapa nama lokal yaitu rajawali papua, elang harpy papua, elang papua nugini, dan elang kapul. Salah satu fakta menarik tentang rajawali papua adalah ia diketahui sering berburu hewan berkantung yang disebut kapul, yang biasanya merupakan hewan berkantung asli Papua Nugini yang bersifat arboreal. Nama lain rajawali yaitu “kapul elang” berasal dari nama lokal hewan berkantung ini.

Konservasi
Rajawali Papua dianggap sebagai spesies yang Vulnerable/rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) karena populasinya yang kecil dan menurun, yang terancam oleh perusakan habitat akibat penggundulan hutan dan perburuan. Spesies ini berada di bawah ancaman akibat perusakan habitat dan perburuan, serta populasinya yang menurun menjadikannya rentan.

Penulis: Shintya