Seguni: Predator Puncak, Penguasa Lautan

Seguni: Predator Puncak, Penguasa Lautan

Paus orca (Orcinus orca), atau dikenal juga sebagai seguni, merupakan mamalia laut yang dikenal karena kecerdasannya dan kemampuan berburu yang sangat efektif. Dengan strategi berburu yang terkoordinasi dan kemampuan adaptasi yang tinggi, seguni memegang tahta sebagai pemilik julukan paus pembunuh. Spesies ini dapat dijumpai di hampir seluruh perairan laut di dunia dan menempati posisi sebagai predator puncak dalam ekosistem laut.

Karakter Morfologis yang Mudah Dikenali

Seguni memiliki karakteristik morfologis yang khas, dengan tubuh berwarna hitam di bagian dorsal (atas-punggung) dan putih di bagian ventral (bawah-perut). Ciri lain yang mudah dikenali adalah adanya bercak putih di sekitar mata serta bercak berbentuk pelana berwarna abu-abu di belakang sirip punggung, yang dapat bervariasi antar individu maupun antar populasi.
Tubuh seguni berukuran besar dan proporsional. Individu jantan dewasa umumnya memiliki panjang tubuh mencapai ±8 meter dengan massa tubuh sekitar 10.000 kilogram (10 ton), sementara betina dewasa dapat memiliki panjang tubuh serupa namun dengan massa yang lebih rendah, berkisar 7.000 kilogram (7 ton).
Secara dentisi, seguni memiliki sekitar 100 gigi berbentuk kerucut yang berfungsi dalam proses penangkapan dan konsumsi mangsanya yang terdiri dari pinnipeda (anjing laut dan singa laut), cetacea lain (termasuk paus kecil dan lumba-lumba), serta ikan besar dan hiu. Adaptasi ini menjadikan mereka sebagai predator puncak (apex predator) di ekosistem laut, dengan kemampuan berburu yang kompleks dan strategi sosial yang terorganisir tinggi, termasuk teknik berburu kooperatif di antara anggota pod-nya.

Perilaku Unik Seguni

Kebanyakan seguni akan tetap tinggal di pod (kelompok) tempat mereka dilahirkan seumur hidup. Jumlah pod ini sangat bervariasi, mulai dari beberapa ekor saja sampai lebih dari 20 individu. Terkadang, beberapa pod bisa berkumpul membentuk kelompok yang lebih besar untuk waktu tertentu, misalnya saat musim kawin, saat ada banyak mangsa, atau sekadar untuk bersosialisasi.
Seguni juga dikenal sangat “cerewet” di bawah laut. Mereka menggunakan suara untuk segala hal mencari makanan, bernavigasi, sampai ngobrol dengan teman satu pod. Suara-suara yang mereka hasilkan bisa berupa klik, siulan, atau panggilan berdenyut. Yang menarik, setiap pod di wilayah Pasifik Utara bagian timur punya “dialek” sendiri serangkaian suara unik yang dipelajari dan diturunkan dari generasi ke generasi. Dialek ini jadi semacam tanda pengenal dan alat untuk menjaga keakraban antar anggota pod.

Persebaran Habitat dan Status Konservasi

Seguni memiliki persebaran yang sangat luas dan merupakan salah satu spesies mamalia laut dengan jangkauan geografis paling besar. Mereka ditemukan di hampir seluruh lautan dunia, mulai dari perairan kutub di Arktik dan Antarktika hingga wilayah tropis yang hangat. Mamalia ini dapat hidup di berbagai jenis habitat laut, baik di perairan pesisir yang dangkal maupun di samudra terbuka yang dalam.
Berdasarkan dari status IUCN (International Union for Conservation of Nature) seguni dicantumkan kedalam kategori Data Deficient atau Kekurangan Data. Artinya, IUCN belum memiliki cukup informasi untuk menilai risiko kepunahan spesies ini secara akurat. Meskipun beberapa subpopulasi mungkin menghadapi ancaman, secara keseluruhan spesies ini dianggap masih melimpah dan tersebar luas.

Penulis: Khalisdhia Falah Baldimaron
Sumber referensi tulisan:
https://www.whaleresearch.com
https://www.fisheries.noaa.gov/species/killer-whale

Penyunting: Hania C
Sumber foto: Holger Wulschlaeger https://www.pexels.com/photo/a-three-jumping-killer-whale-in-the-water-5045962/