Jejak Baru Keanekaragaman Sungai Mahakam

Jejak Baru Keanekaragaman Sungai Mahakam

Sungai dan danau air tawar di Kalimantan dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman ikan air tawar di Asia Tenggara. Namun, banyak spesies ikan kecil di wilayah ini masih sulit dibedakan karena memiliki bentuk tubuh dan pola warna yang mirip. Salah satu kelompok yang sering menimbulkan kebingungan adalah ikan wader bergaris dari genus Desmopuntius. Selama bertahun-tahun, beberapa populasi ikan di Kalimantan Timur hanya dicatat sebagai spesies tak teridentifikasi, meskipun menunjukkan ciri yang berbeda dari spesies yang sudah dikenal. Penelitian ini dilakukan untuk memastikan status taksonomi populasi tersebut dan menjawab dugaan bahwa ikan dari Sungai Mahakam merupakan spesies tersendiri yang belum pernah dideskripsikan secara ilmiah .

Telusur Jalur Sungai Mahakam

Spesies baru ini ditemukan di wilayah Daerah Aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, Indonesia. Sampel ikan dikumpulkan dari beberapa lokasi, termasuk sungai-sungai kecil yang menjadi anak Sungai Mahakam serta Danau Semayang dan Danau Jempang. Habitatnya berupa perairan tawar dengan arus lambat hingga sedang, dasar berlumpur atau berpasir, dan vegetasi air yang cukup rapat. Hingga saat ini, spesies ini hanya diketahui hidup di sistem Sungai Mahakam, sehingga diduga merupakan ikan endemis Kalimantan Timur .

Untuk memastikan identitas spesies, peneliti menggunakan pendekatan taksonomi integratif yang menggabungkan pengamatan morfologi dan analisis genetik. Bentuk tubuh, jumlah sisik, sirip, serta pola garis hitam pada tubuh diukur secara rinci menggunakan standar taksonomi ikan air tawar. Selain itu, struktur tulang belakang dianalisis melalui foto rontgen. Dari sisi genetik, peneliti menganalisis gen mitokondria. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa populasi ikan dari Sungai Mahakam memiliki ciri morfologi dan jarak genetik yang cukup besar untuk diakui sebagai spesies baru dalam genus Desmopuntius .

Hasil dan Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan ini memang berbeda dari semua spesies Desmopuntius yang telah dikenal sebelumnya. Secara morfologi, Desmopuntius mahakamensis memiliki tubuh pipih ke samping dengan kedalaman tubuh sedang dan panjang standar dewasa sekitar 43–75 mm. Ciri yang paling mudah dikenali adalah pola 5–6 garis hitam memanjang di sisi tubuh pada individu dewasa. Selain itu, terdapat salah satu garis memanjang hingga bagian tengah tubuh dan tidak mencapai pangkal ekor, suatu ciri yang tidak ditemukan pada spesies terdekatnya seperti D. gemellus.

Perubahan pola warna juga terlihat jelas antara fase juvenil dan dewasa. Pada ikan muda berukuran di bawah 30 mm, tubuh didominasi oleh garis-garis vertikal gelap dan bercak, sedangkan pada individu dewasa pola tersebut berubah menjadi garis-garis horizontal yang lebih tegas. Perubahan morfologi ini mendukung identifikasi tahap pertumbuhan dan membantu membedakan spesies ini dari kerabatnya.

Dari sisi struktur tubuh, spesies ini memiliki 26–27 sisik garis rusuk, 9–11 sisik sebelum sirip punggung, 9–11 tapis insang, dan 29 ruas tulang belakang. Kombinasi karakter ini berbeda dari spesies lain dalam genus yang sama. Analisis statistik morfometri juga menunjukkan bahwa D. mahakamensis membentuk kelompok tersendiri dan tidak tumpang tindih dengan spesies Desmopuntius lain.

Bukti genetik semakin memperkuat hasil tersebut. Jarak genetik antara D. mahakamensis dan spesies Desmopuntius lain berkisar antara 7,2–13,0%, jauh di atas ambang batas umum pemisahan spesies ikan air tawar. Dalam pohon filogenetik, spesies baru ini membentuk cabang tersendiri dan paling dekat kekerabatannya dengan D. gemellus, namun tetap terpisah secara jelas. Perbandingan ini menegaskan bahwa perbedaan yang ditemukan bukan sekadar variasi lokal, melainkan hasil proses evolusi yang berdiri sendiri .

Peluang Adanya Jenis Baru Lainnya

Penemuan Desmopuntius mahakamensis menambah daftar spesies ikan air tawar endemik Indonesia dan menegaskan pentingnya Sungai Mahakam sebagai pusat keanekaragaman hayati. Studi ini menunjukkan bahwa spesies baru masih dapat ditemukan bahkan di kelompok ikan yang tampak umum dan sering dijumpai. Pendekatan integratif yang menggabungkan morfologi dan genetika terbukti sangat penting untuk mengungkap keanekaragaman tersembunyi. Temuan ini juga menjadi dasar penting bagi upaya konservasi, mengingat spesies ini memiliki sebaran terbatas dan bergantung pada kelestarian ekosistem perairan Mahakam.

Sumber:
Harefa, T., Haryono, H., Gustiano, R., Sukmono, T., & Wahyudewantoro, G. (2025). Desmopuntius mahakamensis, a new cyprinid species (Teleostei, Cyprinidae) from East Kalimantan, Indonesia. ZooKeys, 1256, 371–391. https://doi.org/10.3897/zookeys.1256.158411