Bagi sebagian besar makhluk hidup, tidur berarti berhenti bergerak, baik itu beristirahat di tanah, bertengger di dahan, atau berbaring di sarang. Namun, alam selalu punya cara untuk mengejutkan kita. Beberapa jenis burung ternyata mampu tidur sambil tetap terbang, sebuah kemampuan luar biasa yang baru benar-benar dibuktikan melalui penelitian ilmiah dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu contoh paling menakjubkan datang dari burung fregat, yang mampu beristirahat di udara saat melintasi samudra luas tanpa mendarat selama berhari-hari.
Burung Fregat Besar: Pelopor Tidur di Udara
Spesies yang paling banyak dipelajari adalah Great Frigatebird (Fregata minor). Burung laut ini dikenal sebagai penerbang ulung yang dapat menghabiskan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu di udara, melayang mengikuti arus angin saat mencari makan di atas lautan terbuka.
Yang membuatnya semakin istimewa, burung fregat tidak dapat hinggap di permukaan air. Bulu mereka tidak tahan air, sehingga mendarat di laut justru berisiko fatal. Kondisi inilah yang mendorong evolusi kemampuan ekstrem: tidur tanpa perlu mendarat.
Bukti Ilmiah: Tidur Saat Terbang Itu Nyata
Selama bertahun-tahun, gagasan bahwa burung bisa tidur sambil terbang hanya sebatas dugaan. Hingga akhirnya, para ilmuwan yang dipimpin oleh Niels Rattenborg melakukan penelitian revolusioner dengan memasang alat EEG mini (electroencephalogram) di kepala burung fregat.
Alat ini merekam aktivitas gelombang otak burung selama penerbangan panjang. Hasilnya mengejutkan: data menunjukkan bahwa burung fregat benar-benar tidur saat berada di udara, bukan sekadar beristirahat secara pasif. Agar tetap bisa terbang dengan aman, burung fregat tidak tidur sembarangan. Mereka memiliki beberapa strategi tidur yang sangat efisien:
- Tidur Setengah Otak (Unihemispheric Slow-Wave Sleep)
Sebagian besar waktu, burung fregat tidur dengan hanya satu belahan otak yang beristirahat. Belahan otak lainnya tetap aktif untuk mengontrol penerbangan dan mengamati lingkungan. Mata yang terhubung dengan otak aktif akan tetap terbuka, membantu burung menjaga arah dan menghindari bahaya. - Tidur Otak Penuh dalam Waktu Sangat Singkat
Dalam beberapa momen, kedua belahan otak bisa tertidur bersamaan. Namun, fase ini berlangsung sangat singkat, sehingga burung tetap mampu mempertahankan stabilitas saat melayang. - Tidur dengan Sistem REM (Rapid Eye Movement) Mini
Yang lebih mengejutkan, burung fregat juga mengalami tidur REM. Fase tidur yang biasanya berkaitan dengan mimpi dan relaksasi otot. Pada burung fregat, fase ini hanya terjadi dalam hitungan detik, cukup untuk memberi manfaat tidur tanpa mengganggu kontrol terbang.
Sedikit Tidur, Tapi Cukup untuk Bertahan
Meski mampu tidur sambil terbang, durasi tidurnya sangat minim. Selama penerbangan panjang yang bisa berlangsung hingga 10 hari burung fregat hanya tidur kurang dari satu jam per hari. Sebagai perbandingan, saat berada di darat dan bersarang, mereka bisa tidur jauh lebih lama.
Hal ini menunjukkan bahwa tidur di udara lebih bersifat strategi bertahan hidup, bukan kondisi ideal.
Hingga kini, burung fregat adalah satu-satunya burung dengan bukti EEG langsung tentang tidur saat terbang. Namun, para ilmuwan menduga beberapa burung lain mungkin memiliki kemampuan serupa, meski belum terbukti secara pasti, seperti:
-
Albatros, yang juga menghabiskan sebagian besar hidupnya melayang di atas laut
-
Swift (walet tertentu), yang diketahui dapat terbang tanpa mendarat selama berbulan-bulan
Penelitian lanjutan masih diperlukan untuk memastikan apakah spesies-spesies ini benar-benar tidur saat terbang, atau memiliki bentuk istirahat lain yang berbeda.
Penemuan bahwa burung dapat tidur sambil terbang mengubah cara kita memandang tidur dan adaptasi hewan. Burung fregat membuktikan bahwa alam mampu menciptakan solusi ekstrem untuk tantangan ekstrem. Dengan tidur dalam potongan-potongan singkat, bahkan hanya setengah otak sekaligus, burung ini mampu tetap terbang, bertahan hidup, dan menjelajahi lautan tanpa henti.
Sebuah pengingat bahwa di dunia satwa, batas antara “mustahil” dan “mungkin” sering kali jauh lebih tipis dari yang kita bayangkan.
- Vidler, J. (2016, 11 Agustus). Research into how the Great frigatebird sleeps while flying. Galapagos Conservation Trust. Diakses dari https://galapagosconservation.org.uk/great-frigate-birds-sleep-fly/ galapagosconservation.org.uk
- VanHelder, M. (2016, 11 Agustus). Scientists finally have evidence that frigatebirds sleep while flying. Audubon. Diakses dari https://www.audubon.org/news/scientists-finally-have-evidence-frigatebirds-sleep-while-flying Audubon
- BirdWatchingDaily.com. (2025, 13 Juni). This bird can sleep while flying. Diakses dari https://www.birdwatchingdaily.com/beginners/birding-faq/this-bird-can-sleep-while-flying/
Sumber foto: ADINE MACENO: https://www.pexels.com/photo/black-and-white-shot-of-a-bird-flying-in-the-sky-15008805/