Siluk Jardini Papua atau biasa disebut siluk (arwana) batik merupakan ikan bertulang air tawar asli Australia dan Papua termasuk Papua Nugini. Hewan satu ini terkenal memiliki corak warna dasar hitam kecoklatan dengan bintik-bintik keemasan pada bagian tengah sisiknya, bagian kepala, bagian sirip, dan bagian ekornya. Terdapat pola cincin melingkar seperti bulan sabit di tepi sisik berwarna hijau atau merah yang berkilauan sangat indah seperti mutiara jika terkena cahaya dari sudut yang tepat. Karena itu, orang juga sering menyebut ikan ini sebagai Arwana Mutiara.
Fakta Unik dan Ciri Khas
Siluk jardini adalah karnivora oportunistik, memakan serangga akuatik dan darat, ikan kecil dan crustasea. Ikan ini punya mulut besar dan miring yang dilapisi dengan gigi kecil, yang berakar kuat di lidah ikan, faring, rahang, dan langit-langit. Ikan ini juga punya sungut bercabang di ujung rahang bawah yang mereka gunakan ikan untuk merasakan aktivitas di permukaan air yang mungkin menunjukkan adanya mangsa. Umumnya, siluk jardini akan membentuk kelompok kecil untuk bersosialisasi dan akan menjadi sangat agresif terhadap wilayah teritorialnya.
Siluk jardini merupakan hewan yang memiliki dimorfisme seksual. Jantan dibedakan dengan adanya tonjolan rahang bawah dan dagunya, sedangkan betina biasanya bertubuh lebih tebal saat dewasa. Ikan jantan juga punya sirip belakang yang lebih panjang daripada ikan betina.
Perkembangbiakan
Tempat mereka hidup di berbagai habitat, mulai dari sungai berarus deras sampai yang tenang seperti danau dan rawa. Musim kawin Ikan siluk jardini terjadi setiap bulan September-November ketika suhu air mendekati 30°C, dengan sekali bertelur dapat menghasilkan 50-100 telur. Telur akan dierami oleh spesies jantan dengan cara dimasukkan ke dalam mulutnya selama 1-2 minggu.
Saat ini, siluk jardini masuk ke dalam status “Least Concern” pada daftar merah IUCN karena populasinya masih cenderung stabil dan jumlahnya melimpah. Namun, perubahan iklim dan struktur lingkungan dapat menjadi ancaman serius bagi kelangsungan generasinya.
Penulis: Juan Wijaya
Penyunting dan Sumber Foto: Hani (Siluk Jardini di Animalium)