Menyigi Penemuan Ikan Tanpa Mata, Wager Gua Buta Klapanunggal

Menyigi Penemuan Ikan Tanpa Mata, Wager Gua Buta Klapanunggal

Penemuan ikan wager gua buta klapanunggal (B. klapanunggalensis) sebagai anggota baru genus Barbodes menambah daftar kekayaan spesies hewan troglomorphic (beradaptasi dengan kehidupan gua) di Indonesia. Spesies ini sebelumnya diklasifikasikan dalam genus Puntius, namun kemudian ditinjau ulang. Sebab, ikan dalam genus tersebut umumnya memiliki pola warna khas dengan bintik atau garis hitam di tubuhnya.

Ditemukan di Gua Bawah Tanah Cisodong, Kabupaten Bogor

Untuk dapat menganalisis wager satu ini, spesimen dikumpulkan dengan menelusuri gua bawah tanah Cisodong 1 yang merupakan bagian dari kawasan karst Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Habitatnya adalah kolam kecil dengan air jernih yang berasal dari rembesan air tanah. Ikan ini pertama kali diamati pada Agustus 2020 dan dikonfirmasi dengan pengambilan spesimen pada Juli 2022 pada dua titik dengan kedalaman berkisar 27-51 m di bawah permukaan tanah.

Data morfologi yang dikumpulkan diukur berdasarkan standar metode dalam penelitian ikan (Kottelat, 2001a; Kottelat & Lim, 2021). Pengamatan warna dilakukan dalam kondisi segar dan setelah pengawetan, kemudian dilakukan perbandingan dengan spesies lain dalam genus Barbodes, termasuk B. microps (Jawa), B. binotatus, dan B. pyrpholeos (Filipina).

Tidak Memiliki Mata dan Tubuh Tanpa Pigmen

Bukan hanya tidak dapat melihat, wager gua buta klapanunggal bahkan tidak lagi memiliki lubang orbital. Seluruh bagian rongga matanya tertutup kulit yang berwarna putih keperakan, begitupula warna tubuhnya. Tidak hanya itu, ikan satu ini juga memiliki sirip tembus pandang dengan bagian sirip dada dan sirip perut tumbuh melebihi pangkal sirip belakangnya.

Perbedaan utama dengan spesies lain:

  • Dibandingkan dengan B. microps, spesies ini memiliki mata yang benar-benar hilang, sedangkan B. microps masih memiliki mata kecil.
  • Dibandingkan dengan B. pyrpholeos, spesies ini memiliki sirip lebih panjang.
  • Berbeda dari B. binotatus, yang hidup di perairan terbuka dan memiliki pola pada tubuhnya.

Rentan Gangguan Habitat

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi status konservasi spesies ini sesuai dengan kriteria IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List. Sebab, hewan ini memiliki  distribusi terbatas, hanya ditemukan di satu gua di Klapanunggal sehingga membuatnya rentan terhadap gangguan habitat. Ancaman lain juga berasal dari manusia, seperti aktivitas penambangan batu kapur, yang dapat merusak habitatnya.

Sumber informasi dan foto: 
Wibowo, K., Willyanto, M. I., Dharmayanthi, A. B., Rahmadi, C., & Lumbantobing, D. N. (2025). Barbodes klapanunggalensis, a new species of blind subterranean fish (Cypriniformes, Cyprinidae) from Klapanunggal karst area, West Java, Indonesia, with notes on its conservation. ZooKeys, 1229, 43–59. https://doi.org/10.3897/zookeys.1229.135950

Ditulis dan disunting oleh: Hania