Albatros Raja Selatan (Diomedea epomophora) atau yang sering disebut sebagai burung pengembara adalah burung dari keluarga Diomedeidae yang menghabiskan 90% hidupnya di atas air. Albatros dinobatkan sebagai burung terbesar yang dapat terbang dan burung yang memiliki bentangan sayap terpanjang di bumi, sayapnya dapat mencapai 3 meter.
Secara umum burung albatros dapat ditemukan di Antartika, Afrika, Oceania dan Amerika Selatan. Namun terkhusus albatros raja selatan mereka mendiami kepulauan Chatham yang berada ratusan mil di sebelah timur Selandia Baru. Mereka sangat suka sekali wilayah yang memiliki rumput tussock karena menyediakan tempat berlindung.
Bentuk Tubuh dan Pola Makan
Secara umum, mereka memiliki ciri khas berupa sayap panjang, ramping dan seperti pisau. Berat tubuhnya dapat mencapai 9 kg dengan panjang 107-122 cm. Bulunya didominasi warna putih dengan bulu sayap atas berwarna hitam. Paruhnya berwarna merah muda. Dimorfisme seksual hanya terlihat pada ukuran tubuh, tubuh jantan lebih besar daripada betina.
Makanan utama dari Albatros adalah cumi-cumi, ikan dan crustacea. Mereka biasanya terbang di atas permukaan air untuk mencari cumi-cumi yang naik ke permukaan atau mengikuti perahu nelayan berharap mendapatkan ikan secara cuma-cuma.
Karena keterbatasannya dalam bermanuver, Albatros hanya dapat memangsa cumi-cumi sambil mengambang di atas air bukan ketika terbang. Terkadang mereka juga dapat menyelam sampai 19 meter, itu lah sebabnya kaki Albatros memiliki selaput seperti bebek.
Ciri Khas
Albatros merupakan hewan soliter. Mereka adalah burung yang aktif di siang dan malam hari. Daya jelajah mereka cukup luas karena dapat melakukan perjalanan lebih dari 100.000 mil setiap tahun. Albatros dapat dengan lama melayang di atas air laut tanpa mengepakkan sayapnya. Mereka memanfaatkan angin laut yang bertiup kencang untuk bermanuver di atas lautan.
Albatros merupakan burung yang setia, dalam hidupnya mereka hanya memiliki satu pasangan. Setiap pasangan akan bersama seumur hidup walaupun terpisah dalam waktu yang lama di laut. Pada bulan September, koloni albatros akan berkumpul di nesting area satu-satunya yang ada di dunia yaitu di Taiaroa Head, bagian Selatan Selandia Baru untuk kawin dan bertelur.
Perkembangbiakan
Betina hanya dapat menghasilkan satu telur dalam kurun waktu dua tahun. Pada bulan November, betina akan membuat sarang di tanjung untuk telurnya. Lalu, kedua induk akan secara bergantian mengerami telur mereka selama sebelas minggu.
Albatros memiliki waktu inkubasi terlama dari semua burung. Pada awal Februari, telur akan menetas dengan sendirinya. Induk akan secara bergantian memberi makan anaknya pada dua puluh hari pertama, kemudian frekuensi makan tersebut akan dikurangi perlahan untuk pembiasaan berburu.
Pada bulan September tahun berikutnya, anak albatros akan bisa terbang sepenuhnya, kemudian induk akan kembali lagi ke laut terbuka selama satu tahun sebelum kembali kawin. Albatros matang secara seksual di usianya yang keenam dan mereka dapat hidup sampai 42 tahun.
Penulis: Ulan Kurniawati
Penyunting: Hania
Foto: Paxel (Wendy Calandrelli)