Baning sumatera (Manouria emys), yang dikenal juga sebagai baning cokelat merupakan kura-kura darat yang berasal dari wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Hewan satu ini tercatat sebagai kura-kura darat terbesar di wilayah Asia dengan berat tubuh dapat mencapai 37 kg.
Habitat dan Perilaku
Di alam liar, baning sumatera dapat hidup hingga lebih dari 100 tahun, namun di penangkaran ia hanya bisa bertahan hidup hingga 20 tahun. Berbeda dari kura-kura darat lainnya yang menyukai tempat kering, Baning sumatera mempunyai habitat di hutan berbukit yang cenderung basah dan lembab. Kura-kura ini sering ditemukan di aliran sungai yang dingin.
Baning sumatera merupakan hewan yang mencari tumbuhan dan jamur sebagai makanan utamanya. Namun di penangkaran, mereka mampu memakan katak, siput dan bangkai hewan lain ketika disajikan.
Baning sumatera bergerak sangat lambat, biasanya mereka akan aktif ketika senja atau di siang hari ketika tidak terik. Kura-kura ini mempunyai perilaku suka menggali tanah ketika cuaca terlalu panas. Selain itu, kura-kura ini juga senang berendam di kolam dan sungai kecil.
Kehidupan Sosial
Mereka memiliki vokalisasi dan komunikasi yang lebih kompleks dibandingkan kura-kura baning lainnya, tetapi mereka tidak dikenal sebagai hewan yang suka bersosialisai. Sesekali, jantan akan terlibat dalam perselisihan vokal dan fisik untuk mencegah saingannya mendekati pasangan mereka.
Ketika bertelur, mereka akan membuat sarang di atas tanah. Sarang ini dibuat dari serasah daun yang dikumpulkan oleh kura-kura betina sebagai tempat meletakkan dan melindungi telurnya.
Ketika sarang sudah diisi dengan telur, baning sumatera betina cenderung sangat agresif. Mereka akan diam di atas sarang atau di dekat sarang agar tidak ada predator yang mendekat.
Baning sumatera betina mampu bertelur hingga 50 telur dengan masa bertelur 2 kali dalam satu tahun, dengan kisaran 30-90 hari masa inkubasi. Jenis kelamin telur ditentukan oleh suhu selama masa inkubasi, dengan dominasi jantan di suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan betina.
Saat ini, baning sumatera mempunyai status terancam kritis (Critically Endangered) oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Penurunan populasi dari kura-kura ini terjadi karena banyaknya perburuan untuk makanan, hewan peliharaan dan fragmentasi habitat.
Penulis: Aas Ratnasari
Disunting oleh: Hani
Foto: Paxel
Referensi: