Musang Leher Kuning, Si Imut yang Tak Kenal Takut

Musang Leher Kuning, Si Imut yang Tak Kenal Takut

Musang leher kuning (Martes flavigula) atau yang dikenal juga dengan nama yellow throated marten adalah salah satu jenis musang yang termasuk dalam keluarga Mustelidae. Mustelidae merupakan keluarga hewan-hewan yang memiliki tubuh panjang dan berkaki pendek, seperti, berang-berang, cerpelai, ataupun ferret yang berpenampilan unik dan tentunya imut.

Keunikan dari hewan satu ini bukan hanya dari tampilannya, namun terdapat beberapa hal menarik lainnya seperti perilaku dan sifatnya yang tentunya menarik untuk dipelajari.

Ciri Fisik

Musang leher kuning memiliki panjang tubuh berkisar antara 50-72 cm pada jantan dan 50-62 cm untuk betina, sedangkan bobot tubuhnya berkisar antara 2,5-5,7 kg untuk jantan dan 1,2-3,8 kg untuk betina. Panjang ekor mereka diketahui dapat mencapai lebih dari setengah panjang tubuhnya. Spesies ini juga memiliki bentuk kepala unik yang cukup runcing dan leher yang memanjang.

Musang imut ini memiliki warna yang khas yakni kombinasi antara cerah dan gelap, seperti putih, coklat, hitam, dan tentu kuning. Warna cerah pada musang ini terletak di badan bagian bawah mulai dari tenggorokan sampai dengan dada yang berwarna kuning keemasan, sedangkan bagian atas tubuhnya seperti kepala dan ekornya berwarna hitam atau coklat yang lebih gelap.

Warna yang unik pada musang ini bukan hanya sebagai alat komunikasi dengan sesamanya, tetapi juga sebagai peringatan visual bagi predatornya kalau musang ini memiliki aroma yang tidak sedap.

Aroma Khas

Musang leher kuning dapat mengeluarkan aroma yang cukup menyengat layaknya sigung. Kelenjar bau mereka terdapat di bagian anus, cairan yang dihasilkan memiliki aroma yang sangat mengganggu terutama bagi predator sehingga dapat melindungi musang ini dari ancaman.

Selain itu, aroma khas ini juga sebagai penanda wilayah teritorial mereka. Musang ini akan mengeluarkan cairan sebagai sinyal bahwa area tersebut sudah mereka kuasai, sehingga membantu musang leher kuning menjaga keamanan di wilayahnya dan memberi tahu anggota kelompok lain tentang keberadaan mereka untuk mencegah konflik dengan musang lain.

Habitat dan Pakan

Musang leher kuning diketahui tersebar di kawasan hutan di seluruh Asia Timur dan Selatan. Jangkauan mereka bahkan meluas ke seluruh Himalaya hingga ke selatan Indonesia khususnya di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Musang ini cenderung lebih menyukai habitat hutan dengan vegetasi campuran yang terdiri dari pepohonan berdaun lebar maupun pohon-pohon cemara.

Musang ini juga diketahui sering mendiami daerah rawa-rawa, pegunungan tanpa pohon. dataran rendah, dan bahkan sekitar pemukiman.  Di habitatnya, musang ini diketahui tidak memiliki banyak predator alami yang menjadikan mereka lebih bebas dan terlihat tidak punya rasa takut, bahkan kepada manusia sekalipun.

Musang ini dalam sehari biasanya dapat menjelajah daerahya hingga 10-20 km untuk mencari makan. Mereka akan mencari makan secara berkelompok sekitar 2-3 individu dan lebih banyak mencari makan di permukaan tanah, meskipun mereka juga diketahui sebagai pemanjat yang handal dan bahkan bisa melompat sejauh sembilan meter di atas pohon. Musang ini diketahui sangat pemberani, mereka bahkan gemar berburu hewan yang bahkan lebih besar dari tubuhnya seperti rusa, namun mereka juga memakan buah-buahan, biji-bijian, dan juga nektar. Oleh karena itu, musang leher kuning mempunyai peran penting sebagai penyebar benih untuk menjaga ekosistem hutan.

Konservasi

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasi dari musang ini relatif berlimpah sehingga berstatus least concern (resiko rendah). Meskipun begitu, IUCN mencatat bahwa musang ini mengalami tren populasi yang menurun beberapa tahun belakangan.

Sedangkan di beberapa wilayah persebarannya seperti Myanman, Malaysia dan China, musang leher tercatat sebagai hewan yang dilindungi.. Terdapat salah satu sub-spesies yakni Martes flavigula chrysospila yang dianggap terancam punah oleh US Fish & Wildlife Service. Selain itu ditemukan juga sub spesies lain dari India yang didaftarkan  ke dalam kategori Apendix III CITES*. Maka dari itu, upaya konservasi terhadap musang imut ini perlu diupayakan untuk menjaga keberlangsungannya di alam.

 

*Apendix III CITES menunjukkan bahwa spesies tersebut boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.

Penulis: Lingga Heru Prasetio

Editor: Hania Chusni
Foto: Diwi Nadi

Referensi: