Yuk, Berkenalan dengan Katak Pohon Jenis Baru di Indonesia!

Yuk, Berkenalan dengan Katak Pohon Jenis Baru di Indonesia!

Biodiversitas alam Indonesia lagi-lagi menunjukkan kekayaannya melalui temuan menakjubkan. Melalui publikasi artikel pada jurnal Raffles Bulletin of Zoology, lima peneliti bernama Ade Damara Gonggoli, Misbahul Munir, Fajar Kaprawi, Tom Kirschey dan Amir Hamidy membagikan hasil identifikasi genetik dan morfometrik pada katak pohon yang mereka temukan.

Artikel yang diberi judul “A new species of tree frog (Amphibia, Anura, Rhacophoridae) from
Central Java, Indonesia” memaparkan taksonomi, sistematika, dan deskripsi lengkap yang menjadi holotipe jenis baru ini.

Diberi Nama Katak Pohon Farits Alhadi

Penelitian dilakukan sejak 10 Februari 2024 hingga 4 Juli 2022 di Gunung Slamet, Jawa tengah, dimana seluruh proses pengambilan data dilakukan sesuai dengan prosedur etik hewan. Setelah melalui serangkaian proses panjang, nama latin Zhangixalus faritsalhadii ditetapkan menjadi nama baru katak pohon tersebut.

Nama baru ini didedikasikan untuk seorang herpetologis Farits Alhadi asal Indonesia yang telah meniggal dunia. Semasa hidupnya, beliau telah berperan aktif dalam mengumpulkan dokumentasi dan informasi berbagai jenis herpetofauna, termasuk menyadari adanya potensi jenis baru dari katak pohon tersebut.

Perbandingan dengan Kerabat Dekat dalam Genus Zhangixalus

Ketika ditemukan, dugaan awal mengarah kepada kerabat dekatnya yaitu Zhangixalus prominanus. Namun, setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan, perbedaan tersebut antara lain:

  1. Jarak Genetik: Z. faritsalhadii memiliki jarak genetik sebesar 3,1 – 3,3% jika dibandingkan dengan Z. prominanus. Lalu sebesar 4,6 – 5,8% dengan Z. achantharrhena, dan 4,6 – 4,9% dengan Z. dulitensis. Jarak genetik yang signifikan ini menunjukkan bahwa Z. faritsalhadii merupakan spesies yang terpisah secara evolusioner dari kerabatnya.
  2. Ukuran Tubuh: Z. faritsalhadii memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan Z. prominanus dan Z. dulitensis pada jantan dan betina. Misalnya, panjang tubuh (SVL) jantan Z. prominanus berkisar 44,4 – 58,5 mm, sedangkan Z. faritsalhadii hanya 37,6 – 40,7 mm.
  3. Warna dan Pola Tubuh: Z. faritsalhadii memiliki warna punggung kehijauan dengan bintik-bintik, sedangkan Z. prominanus dan Z. achantharrhena umumnya memiliki warna tubuh yang lebih seragam dan tidak sekompleks pola yang dimiliki oleh Z. faritsalhadii.
  4. Ciri-ciri pada Selaput Jari dan Kaki: Jantan Z. faritsalhadii memiliki selaput di antara jari-jari yang lebih sedikit daripada betina. Pada spesies ini, selaput kaki antara jari ketiga dan kelima berwarna merah, sedangkan pada Z. prominanus dan Z. achantharrhena, tidak ada ciri khas warna merah ini pada selaput kaki.

Penemuan ini memberikan informasi terbaru tentang keanekaragaman amfibi di Jawa dan mendorong upaya konservasi untuk melindungi habitat amfibi di pulau tersebut.

Penulis: Hani

Sumber: Gonggoli, A. D., Munir, M., Kaprawi, F., Kirschey, T., & Hamidy, A. (2024). A new species of tree frog (Amphibia, Anura, Rhacophoridae) from Central Java, Indonesia. The Raffles Bulletin of Zoology, 72, 219–234. https://doi.org/10.26107/RBZ-2024-0019