Mempelajari Teknik Berburu Serval, Kucing Savana Afrika

Mempelajari Teknik Berburu Serval, Kucing Savana Afrika

Serval (Leptailurus serval) adalah kucing ukuran medium penghuni padang rumput Afrika Selatan Sub-Sahara. Serval memiliki tubuh yang ramping serta leher dan kaki yang jenjang.  Hewan ini memiliki pola unik pada wajahnya berupa garis tipis hitam memanjang melewati garis mata hingga ke bawah moncong. Keunikan warna rambutnya ini digunakan serval untuk berkamuflase menghindari predator.

Ciri khas tubuh

Selain pola unik pada wajah, ciri khas lain pada serval dapat ditemui pada tungkai depan yang memiliki lima digit jari, dengan satu digit tidak menapak karena tidak berkembang sempurna. Selain itu, tungkai belakangnya hanya memiliki empat digit jari.

Tubuhnya dapat mencapai tinggi 60 cm. Massa tubuh serval  jantan dewasa rata-rata dapat mencapai 14 kg, serval betina memiliki tubuh yang lebih kecil. Tubuh bagian punggungnya ditutupi oleh rambut dengan pola garis-garis hitam mirip macan, sedangkan bagian panggul dan kakinya memiliki pola totol-totol hitam menyerupai cheetah.

Serval merupakan hewan karnivora, gigi taring mereka berkembang dengan baik. Namun tidak seperti kebanyakan predator, gigi gerahamnya belum sempurna dan dirancang hanya untuk merobek bukan mengunyah. Serval merupakan hewan nokturnal dan soliter dengan hidup sampai usia 19 tahun.

Predator yang sangat cekatan

Sekitar 25% dari aktivitas harian serval adalah berburu, tingkat kesuksesan serval dalam berburu mencapai 49-62%. Hal ini terjadi karena serval memiliki beberapa keunikan dari morfologi tubuhnya.

Serval memiliki kaki yang panjang, terpanjang dari semua kucing jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Kemudian serval juga memiliki telinga yang tegak dan lebar membulat sehingga pendengarannya sangat tajam, hampir setara pendengaran burung hantu dan kelelawar. Kelebihan morfologi tubuhnya didukung dengan teknik berburu yang unik.

Serval akan mengawali kegiatan berburunya dengan berdiam diri selama 15 menit di antara rerumputan. Ia akan menggunakan pendengarannya yang sangat tajam untuk mendeteksi keberadaan mangsa di sekitarnya. Setelah lokasi mangsa ditemukan, kemudian serval akan mendekati mangsanya dengan cara merayap tanpa suara, saat dirasa sudah dekat serval akan melompat ke depan dalam jarak 1-4 meter untuk menyergap mangsa dengan dua kaki depannya secara cepat. Cakarnya yang tajam akan mencengkeram buruannya agar tidak lepas.

Serval juga bisa melompat secara vertikal setinggi satu meter untuk menangkap burung dan serangga. Ia akan menangkap serangga dengan kaki depannya sambil melompat. Serval menyukai mamalia kecil seperti hewan pengerat dan terwelu, sesekali memakan reptil, burung, serangga, katak dan kodok, mereka juga gemar memakan tumbuhan.

Kemampuan yang dimiliki serval tidak hanya digunakan untuk berburu mangsa saja, mereka akan menggunakannya untuk berlari dari predator. Pada awalnya, ketika mereka merasakan kehadiran predator, serval akan bersembunyi di dalam vegetasi lebat sampai predator tersebut hilang. Namun, jika predator tetap berkeliaran di sekitar mereka, mereka akan segera melesat lari dengan lompatan zigzag yang panjang hingga empat meter. Pergerakan ini meninggalkan kesan bahwa serval seperti melayang di atas rumput.

Penulis: Ulan Kurniawati