Bukan Hanya Australia, Indonesia Punya Kanguru Endemik dari Papua

Bukan Hanya Australia, Indonesia Punya Kanguru Endemik dari Papua

Dendrolagus pulcherrimus atau kanguru pohon mantel emas adalah satwa berkantung (marsupial) yang berasal dari hutan pegunungan Papua. Kanguru pohon mantel emas merupakan spesies kanguru paling terancam punah di dunia.

Morfologi
Memiliki rambut pendek berwarna coklat muda dengan perut pucat. Ciri lain dari hewan ini adalah bagian leher, pipi, dan kaki berwarna kuning keemasan dengan garis emas ganda memanjang di punggungnya. Hal ini yang menjadikan mereka disebut kanguru pohon mantel emas. Ekornya panjang dan memiliki motif lingkaran menyerupai cincin pucat.

Hewan ini beradaptasi dengan kaki yang lebih pendek dan kaki depan yang lebih kuat untuk memanjat, membuat mereka terlihat seperti persilangan antara kanguru dan lemur.

Panjang tubuhnya berkisar 41 – 77 cm, dengan panjang ekor 40 – 80 cm, dan berat 7 – 15 kilogram. Untuk membedakan kanguru pohon mantel emas dengan kangguru pohon lain bisa dilihat dari warna wajah mereka yang lebih terang atau merah muda pada bagian hidung.

Makanan
Hewan ini merupakan kelompok herbivora (pemakan tumbuhan). Ketika di alam liar, kanguru pohon memakan dedaunan, pakis, lumut, kulit pohon, dan bunga seperti anggrek. Saat di penangkaran, makanan kanguru pohon meliputi selada romaine, lobak swiss, bok choy, bayam, seledri, wortel dan lainnya.

Reproduksi
Kanguru pohon mantel emas merupakan hewan berkantong sehingga sebagian besar perkembangan fisiknya terjadi di kantong induknya. Umumnya, betina memiliki masa kehamilan hanya 44 hari dan anakannya akan tetap berada di dalam kantong sampai sekitar 7 bulan.

Setelah bayi pertama kali meninggalkan kantong, ia akan terus kembali ke kantong untuk menyusu. Fase “masuk dan keluar” ini berlangsung selama sekitar tiga bulan, dan akan mulai berhenti pada usia 10 bulan. Setelah mampu merawat dirinya sendiri, akan meninggalkan induknya pada usia 18 bulan untuk membangun wilayah jelajahnya sendiri.

Perilaku
Kanguru pohon mantel emas lebih banyak melakukan aktivitas di atas pepohonan (arboreal) sesekali turun ke tanah mencari sumber air untuk minum. Saat berada di atas pohon, kanguru sangat luwes dan lincah. Namun, ternyata hewan ini dapat menjadi lambat dan kikuk di tanah padat.

Hewan yang luar biasa lincah ini mampu melakukan lompatan jauh hingga 30 kaki. Selain itu, mereka dapat melompat hingga 60 kaki dari tanah. Di musim panas, hewan ini memiliki kebiasaan menjilati rambut di lengannya untuk mendinginkan suhu tubuh.

Ancaman Populasi

Status konservasinya menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) Redlist adalah terancam punah. Peneliti menilai bahwa habitat kanguru di Papua lebih kompleks karena bisa ditemukan di kawasan pantai, hutan-hutan dataran rendah sampai pada puncak Jayawijaya. Kerusakan habitat merupakan salah satu ancaman bagi mereka.
Predator utama kanguru Papua adalah ular piton, burung hantu besar dan burung elang. Perburuan kanguru juga menjadi penyebab menurunnya populasi mereka. Itu sebabnya, ajakan konservasi perlu ditingkatkan untuk menjaga kelestarian mereka di alam.

Penulis: Ananda Eka