Mengenal Dekat Macan Dahan, Si Pemburu dari Atas Pohon

Mengenal Dekat Macan Dahan, Si Pemburu dari Atas Pohon

Macan dahan (Neofelis diardi) adalah salah satu spesies middle cat langka yang dilindungi di Indonesia. Hewan ini merupakan salah satu jenis macan yang berdaptasi dengan baik di lingkungan arboreal (pepohonan).

Hebatnya bahkan hewan ini bisa bergelantungan di dahan dengan kaki belakangnya untuk menangkap mangsa. Hewan ini lebih aktif hidup di malam hari.

Morfologi Tubuh
Macan dahan memiliki bobot seberat 24-50 pon (23 kg) dengan ukuran betina lebih kecil dari jantan, yaitu 25-35 pon (11-21 kg). Mereka mempunyai tubuh dan ekor yang panjang, selain itu mereka juga memiliki gigi taring yang dapat mencapai dua inci.

Pada tubuhnya, ditutupi rambut bercak gelap “berbentuk awan” yang khas, dengan warna abu-abu hitam. Warna rambut dan pola khas ini memberikan kamuflase yang sangat baik di habitat hutan mereka.

Perbedaan N.diardi dengan macan lain terletak pada coraknya. Bahkan dengan macan dahan dataran Asia N. diardi memiliki perbedaan corak yang lebih gelap yaitu lebih hitam.

Reproduksi dan Perkembangan 
Neofelis diardi sudah memasuki fase kematangan seksual saat usia 2-3 tahun dengan masa musim kawin berlangsung sepanjang tahun. Kehamilan berlangsung selama 85-95 hari dan mampu melahirkan 1-5 anakan. Betina akan membesarkan anaknya sendirian.

Ketika lahir, mata anakan macan dahan tidak dapat langsung terbuka, sehingga mereka buta. Mata mereka baru akan terbuka pada usia 10-11 hari. Terlahir dengan berat lima hingga sembilan ons (140-280 gram).

Mereka dapat berjalan pada usia 20 hari dan memanjat pohon pada usia enam
minggu. Ketika memasuki usia 10 bulan, anakan macan daha akan meninggalkan induknya untuk membangun wilayahnya sendiri.

Usia maksimal yang dapat dicapai macan dahan berkisar antara 11-17 tahun. umumnya, mereka dapat hidup lebih lama di penangkaran karena terhindar dari kompetisi alam.

Perilaku

Macan dahan adalah pemanjat yang luar biasa handal dan gemar menghabiskan banyak waktu di pepohonan. Cakarnya yang besar dan ekornya yang tebal membantu mereka dengan mudah menggenggam dahan dan menjaga keseimbangan saat bermanuver melewati kanopi.

Tulang pergelangan kaki khusus memungkinkan mereka turun dari pohon terlebih dahulu. Hewan ini sangat jauh dari jangkauan manusia karena merupakan hewan penyendiri (soliter) sama seperti harimau atau macan lain, kecuali saat berkembang biak atau menjaga anaknya.

Macan dahan sebelumnya diketahui merupakan satwa yang aktif di malam hari, namun, bukti terbaru menunjukkan bahwa mereka juga dapat aktif di siang hari.

Berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature) Redlist hewan ini memiliki status rentan dalam status konservasinya. Mereka terancam karena perburuan dan kerusakan hutan habitanya.

Penulis: Ananda Eka

IUCN Redlist – Neofelis diardi