Mengenal Komodo Si Hewan Purba Endemik Indonesia

Mengenal Komodo Si Hewan Purba Endemik Indonesia

Varanus komodoensis atau yang lebih dikenal dengan Komodo adalah binatang yang penyendiri dan hanya berkumpul bersama pada saat makan atau berkembang biak. Satwa ini merupakan satwa endemik dan keberadaannya hanya tersebar di Pulau Komodo Rinca, P. Gili Motang, dan sebagian kecil di utara dan barat Pulau Flores. IUCN (International Union for Conservation of Nature) redlist book mendata bahwa status konservasi komodo saat ini adalah terancam punah (endangered).

Ciri Khas Komodo
Komodo jantan dapat mencapai panjang hingga 3 meter dengan berat 70-90 kilogram. Sementara betina hanya sekitar 2 meter dengan berat 50 kilogram. Komodo termasuk dalam predator puncak di habitatnya.

Walaupun memiliki tubuh yang besar komodo termasuk hewan yang lincah. Biawak ini dapat berlari cepat hingga 20 km/jam pada jarak yang pendek serta pandai berenang dan memanjat pohon menggunakan cakar yang kuat.

Terdapat hal unik yang dilakukan oleh komodo ketika tidur. Ia akan menggali lubang selebar 1-3 meter untuk tempat berlindungnya dan tidur didalamnya maka itu komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi hari selanjutnya.

Reproduksi Komodo
Musim kawin komodo biasanya berlangsung antara bulan Mei – Agustus. Selama periode ini, komodo jantan sering berkelahi dengan pejantan lain untuk memperebutkan betina dan wilayah kekuasaannya. Mereka “bergulat” sambil berdiri menggunakan kaki belakang lalu saling mendorong dan memukul dengan kaki depan.

Komodo betina biasanya meletakkan telurnya di lubang tanah, cekungan di tebing bukit atau gundukan sarang burung yang telah ditinggalkan. Sarang komodo rata-rata berisi 20 telur dan dierami selama 7–8 bulan. Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa, dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.

Ancaman Terhadap Komodo

Populasi Komodo dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, perburuan satwa mangsa komodo, perubahan habitat non alami berupa fragmentasi, kerusakan, dan kehilangan habitat yang masing-masing atau secara bersama memiliki efek negatif terhadap satwaliar. Kawan Animalium perlu melestarikan hewan ini karena komodo merupakan predator puncak dalam ekosistemnya dan juga hewan ini memiliki daya tarik terhadap wisatawan sehingga menumbuhkan perekonomian wilayah tersebut.

Penulis: Ananda Eka Putri