Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan jalur migrasi ikan atau yang dikenal dengan istilah “fishway”. Proyek ini berjalan sejak tahun 2020 hingga 2025. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan.
Fishway adalah konstruksi bangunan air yang dirancang untuk membantu ikan melewati penghalang buatan di sungai, seperti bendungan. Dengan adanya fishway, ikan dapat bermigrasi dari area hulu ke hilir sungai atau sebaliknya.
Bendungan dapat menjadi penghalang bagi ikan dalam melakukan migrasi untuk bertelur, mencari makan, berlindung, dan menghindari polusi serta lingkungan ekstrem. Kondisi ini dapat mengganggu siklus hidup ikan yang berdampak pada penurunan jumlah dan jenis ikan. Bahkan, beberapa spesies ikan air tawar dapat punah.
Oleh karena itu, perlu dipastikan konektivitas sungai tetap terjaga. Saat ini, bendungan yang memiliki fishway baru ada di tiga area saja, yakni Bendung Perjaya-Sumatera Selatan, Bendung Batanghari-Jambi, dan Bendungan PLTA Poso-Sulawesi Tengah.
Penelitian fishway sudah dilakukan di beberapa lokasi, antara lain di sungai Cibareno dan Ciwulan Jawa Barat. Tim juga mengkaji efisiensi fishway yang ada, yakni di Palembang-Sumatera Selatan, Batanghari-Jambi, dan Poso-Sulawesi Tengah. Menurut data yang didapatkan, kinerja fishway Bendungan Perjaya (Sumsel) masih kurang optimal. Tim akan menyarankan rancangan potensial untuk memodifikasi efektivitas fishway, Agar dapat melewatkan lebih banyak ikan dan disesuaikan dengan kondisi perairan setempat.