Hewan berwajah imut ini ternyata satu ordo dengan harimau. Mereka sama-sama masuk dalam ordo Carnivora. Tetapi mereka juga dapat mengonsumsi buah-buahan, nectar dan juga hewan-hewan kecil lainnya.
Walau bertubuh imut, dalam beberapa penelitian menyebutkan Musang Leher-kuning ini juga mampu memburu unggas, kucing hingga babi yang memiliki tubuh lebih besar darinya.
Morfologi dan Perilaku
Musang Leher-kuning bertubuh berkisar 403-465 mm. Panjang ekornya hampir sama dengan ukuran tubuhnya yaitu antara 310-475 mm.
Jantan musang ini memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan betinanya. Walaupun memiliki tubuh yang ramping, bobot tubuh mereka mencapai 2,5 hingga 5,7 kg.
Musang leher-kuning sama seperti sebutannya, ia memiliki warna kuning keemasan pada tenggorokan. Memiliki perpaduan tiga warna pada tubuhnya yaitu putih, hitam dan cokelat serta memiliki warna cokelat gelap hingga hitam pada bagian ekornya yang mengembang.
Spesies ini memiliki kemampuan untuk mengeluarkan bau yang tidak sedap, sama seperti Sigung (Mydaus javanensis). Kemampuan tersebut berfungsi untuk mengganggu predator yang ingin mendekat atau saat Musang Leher-kuning merasa terancam.
Kemampuan tersebut sangat mendukung perilaku spesies ini yang sering menghabiskan waktunya untuk memburu mangsa dan makanannya di permukaan tanah (terestrial) pada siang hari (diurnal).
Selain itu musang ini memiliki lihai melarikan diri di ketinggian. Menghindari predatornya di atas pohon (arboreal) dengan melompat hingga 9 meter dari satu pohon ke pohon lainnya.
Peranan dan Distribusi
Sering kali sisa makanan dari Musang Leher-kuning ini menjadi energi dan nutrisi bagi organisme lain. Karena makanannya seperti buah-buahan, kacang-kacangan hingga madu bunga, spesies imut ini diandalkan dalam menyebarkan benih bagi ekosistem.
Tidak hanya di Indonesia, Musang Leher-kuning ini dapat kita temui di Pakistan, India, Nepal, Laos, Kamboja, Vietnam, timur Rusia, Bangladesh dan Myanmar.
Habitat alami Musang Leher-kuning di Indonesia salah satunya terdapat di Pulau Kalimantan. Restorasi Ekosistem Riau (RER) juga menyebutkan musang ini hidup di kawasannya yang terletak di Semenanjung Kampar Riau.
Ancaman dan Keberadaannya di Alam
Merujuk situs The International Union for Conservation of Nature (IUCN), status populasi Musang Leher-kuning di alam, kurang perhatian (least concern).
Sementara The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menunjukkan status perlindungannya dalam perdagangan internasional masuk kategori apendiks III. Artinya spesies ini dilindungi di negara tertentu beserta batas-batas kawasan habitatnya.
Jumlah populasinya yang terbilang stabil ini menjadikan spesies Musang Leher-kuning tidak masuk dalam Permen KLHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 yang mengatur tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Walaupun jumlah populasi musang ini terbilang stabil, tetap jaga habitat alaminya agar tetap lestari!
Penulis : A. Zenobia Anwar
Editor : Ari Rikin